Perbukitan Batu Karst

Perbukitan Batu Karst

Desa Redisari memiliki wilayah pegunungan bukit kasrt, atau biasa disebut perbukitan batu gamping, tepatnya di sebelah timur. Karst merupakan morfologi pada batuan karbonat (batugamping dan dolomit) akibat proses pelarutan oleh air sehingga membentuk perbukitan kerucut dengan topografi sangat kasar dan lereng curam. Daerah tersebut merupakan bagian dari rangkaian Kawasan Karst Gombong Selatan (KKGS) yang mencakup tiga kecamatan di sebelah barat daya Kabupaten Kebumen, yaitu Kecamatan Ayah, Buayang, dan Rowokele. Panjang perbukitan kapur ini mencapai 8 km dan lebar 3 km dengan luas lebih dari 40 km2. Titik tertinggi Kawasan Karst Gombong Selatan berada di puncak Bukit Duwur yang berada di ketinggian ±500 meter di atas permukaan air laut.

Di wilayah kecamatan Rowokele dijumpai endapan batuan tersier dengan struktur kipas, yaitu di bagian utara kawasan perbukitan Gombong Selatan. Berdasarkan ciri batuannya, endapan kipas ini terbentuk pada lingkungan laut. Morfologi kipas ini mengarah dari sebelah selatan bersumber di perbukitan karst Gombong selatan dan membuka ke arah utara. Selain perbukitannya, Kawasan Karst Gombong Selatan juga kaya akan fenomena karst lainnya yang sangat khas, yaitu memiliki 182 Gua, 2 Telaga Karst, Sungai Bawah Tanah, Ponor, Air Terjun dan beberapa Mata Air. Ketinggian mutlak perbukitan di Kawasan Karst Gombong Selatan berkisar 300-400 meter di atas permukaan air laut sedangkan ketinggian relatif hanya berkisar 50-150 meter di atas permukaan air laut. Umur batuan karst-nya berasal dari endapan berumur Miosen dengan permulaan karstifikasi pada akhir pliosen (awal Pleistosen).

Keberadaan perbukitan karst ini membuat Desa Redisari memiliki potensi sumber daya alam yang sangat baik. Hal ini sebetulnya sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan melakukan tambang batu gampung yang memang cukup melimpah. Perbukitan karst Desa Redisari termasuk dalam kawasan Karst klas I dengan kriteria sebagai berikut: bertindak sebagai penyimpan air bawah tanah yang keberadaannya mencukupi fungsi umum hidrologi, memiliki sistem perguaan dengan sungai bawah tanah aktif di dalamnya, goa-goanya mempunya speleotem aktif (peninggalan sejarah) sehingga berpotensi menjadi obyek wisata, mempunyai kandungan flora dan fauna yang memenuhi arti dan fungsi ekonomis pengembangan ilmu pengetahuan, sosial dan budaya.

Kegiatan pertambangan batu kasrt telah dilakukan sejak lama oleh masyarakat Desa Redisari, bahkan merupakan salah satu objek penambangan yang paling besar untuk KKGS ini. Meskipun begitu, kegiatan penambangan harus dilakukan secara legal dan memenuhi izin operasional pertambangan. Dengan begitu, tidak berpotensi merusak ekosistem dan keindahan perbukitan kasrt yang ada.

Sumber :
Ansori, C., Nur, A. M., & Widiyanto, K. (2008). POTENSI SUMBERDAYA MINERAL KAWASAN KARST GOMBONG SELATAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG. PROSIDING GEOTEKNOLOGI LIPI.
Sismiani, A., & Purwono, N. A. S. (2019). DESIGN ANALYSIS OF EXCAVATION IN LIMESTONE QUARRIES IN REDISARI VILLAGE, ROWOKELE SUBDISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE. Teodolita (Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik)20(2).